TUGAS
METODE RISET: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP WARUNG BAKSO OJO LALI CABANG
MUTIARA GADING TIMUR
NAMA : SENDY OCTAVIANI PUTRI
NPM : 16210444
KELAS :
3EA13
6. HIPOTESIS
Uji Kecocokan (Goodness of
fit test)
Penetapan
Hipotesis Awal dan Hipotesis Alternatif
H0: frekuensi setiap kategori memenuhi suatu nilai/perbandingan.
H1 : Ada kategori yang tidak memenuhi nilai/perbandingan tersebut.
Uji Kebebasan dan Uji Beberapa Proporsi
Uji kebebasan antara 2 variabel memiliki prinsip pengerjaan yang sama
dengan pengujian beberapa proporsi.
(Berbeda hanya pada penetapan Hipotesis awal dan hipotesis alternatif)
Penetapan Hipotesis Awal dan Hipotesis Alternatif
A. Uji Kebebasan :
H0 : variabel-variabel saling bebas
H1 : variabel-variabel tidak saling bebas
B Uji Beberapa Proporsi :
H0 : setiap proporsi bernilai sama
H1 : ada proporsi yang bernilai tidak sama
Rumus Uji χ2
Data dalam pengujian ketergantungan dan beberapa proporsi disajikan dalam
bentuk Tabel Kontingensi.
Bentuk umum Tabel Kontingensi → berukuran r baris x k kolom
Frekuensi harapan total kolom total baris total observasi x =()(
χ221=−=Σ(),,oeeijijijijrk
derajat bebas = (r-1)(k-1)
r : banyak baris
k : banyak kolom
o: frekuensi observasi baris
ke-i, kolom ke-j ij,
e : frekuensi ekspektasi baris
ke-i, kolom ke-j ij, )
Uji X2
2.3
Alat Analisis
2.3.1
Skala Untuk Instrument
1.
Skala Likert
Digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat danpersepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena.
Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item
instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif. Untuk keperluan analsisi kuantitatif, jawaban itu dapat
diberi skor (1 – 5 atau disesuaikan dengan kebutuhan).
a. Contoh bentuk checklist
- SS Sangat setuju skor 5
- ST Setuju skor 4
- RG ragu-ragu skor 3
- TS Tidak setuju skor 2
- STS Sangat Tidak setuju skor 1
Pertanyaan
|
Jawaban
|
|||||
SS
|
ST
|
RG
|
TS
|
STS
|
||
1
|
Prosedur
kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan
|
Ö
|
||||
2
|
………………..
|
Bila kuesioner tersebut
diberikan kepada 100 orang, yang jawabannya sebagai berikut :
25 orang menjawab SS
40 orang menjawab ST
5 orang menjawab RG
20 orang menjawab TS
10 orang menjawab STS
Berdasarkan jumlah skor yang
telah ditetapkan maka :
Jumlah skor untuk :
25 orang x 5 = 125
40 orang x 4 = 160
5 orang x 3 = 15
20 orang x 2 = 40
10 orang x 1 = 10
Jumlah skor ideak (kriterium)
untuk seluruh item adalah :
5 x 100 orang = 500 (SS)
Jumlah skor terendah
1 x 100 orang = 100 (STS)
Jadi berdasarkan data tersebut
maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu :
(350 : 500) x 100% = 70%
b. Bentuk pilihan ganda
1. ProsedurProsedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan
anda?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat tidak setuju
- Skala Guttman
Dengan skala ini, akan
diperoleh jawaban yang tegas yaitu Ya - Tidak, Benar - Salah dan lain-lain.
Penelitian menggunakan skala Gutman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban
yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Skala ini dpat pula dibentuk
dalam bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk skor tertinggi dan skor
0 untuk terrendah. (Analisa seperti pada skala likert).
Contoh :
1. Apakah anda Setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?
a. Setuju b. Tidak Setuju
- Semantic Deferential
Skala ini digunakan untuk
mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi
tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak
dikanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis
atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan baisanya skala
ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh
seseorang.
Responden dapat memberi
jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan neagtif.
Contoh :
Beri nilai
gaya kepemimpinan Manajer anda
Bersahabat
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Tidak
Bersahabat
|
Tepat janji
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Tidak
tepat janji
|
Memberikan kepercayaan pada
staf
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Mendominasi
staf
|
2.3.2
Diagram Kartesius
Diagram kartesius adalah
sistem kordinat yang digunakan untuk meletakan titik pada penggambaran objek
berdasarkan pemasukan nilai tuas sumbu x dan nilai tuas sumbu y dimana titik
pertemuan ini nilai sumbu x dan sumbu y titik kordinat dibentuk.
Titik-titik pada koordinat
Kartesius merupakan pasangan titik pada sumbu-x
dan sumbu-y (x, y). Di mana x disebut absis dan y disebut ordinat. Perpotongan
antara sumbu-x dan sumbu-y di titik 0 (nol) disebut pusat koordinat. sebagai contoh pada gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat sebuat titik di kordinat (1, 1) yaitu sumbu x diposisi 1 dan sumbu y diposisi 1.
dan sumbu-y (x, y). Di mana x disebut absis dan y disebut ordinat. Perpotongan
antara sumbu-x dan sumbu-y di titik 0 (nol) disebut pusat koordinat. sebagai contoh pada gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat sebuat titik di kordinat (1, 1) yaitu sumbu x diposisi 1 dan sumbu y diposisi 1.
2.3.3 Chi
Square
Dalam teori probabilitas
dan statistika, distribusi chi-kuadrat (Chi-square
distribution) atau distribusi χ² dengan k derajat
kebebasan k peubah acak normal baku yang saling bebas. Distribusi ini
seringkali digunakan dalam statistik inferensial, misalnya dalam
pengujian hipotesis, atau dalam konstruksi selang kepercayaan.
Ketika dibandingkan dengan distribusi chi-kuadrat nonsentral, distribusi
ini kadang disebut distribusi chi-kuadrat sentral. adalah
distribusi jumlah kuadrat.
Salah satu penggunaan distribusi ini
adalah uji chi kuadrat untuk kepatutan (goodness of fit) suatu
distribusi pengamatan dengan distribusi teoretis, kriteria klasifikasi analisis
data yang saling bebas, serta estimasi selang kepercayaan untuk simpangan
baku populasi berdistribusi normal dari simpangan baku sampel. Sejumlah
pengujian statistika juga menggunakan distribusi ini, seperti Uji
Friedman. Distribusi chi-kuadrat merupakan kasus khusus distribusi gamma.
Prosedur dan
contoh soal Uji Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut :
1). Urutkan data pengamatan
(dari data terbesar sampai dengan data terkecil atau sebaliknya)
2). Tentukan range nilai
peluang yang akan diambil
3). Tentukan nilai K, yaitu
Variabel Reduksi Gauss, untuk setiap nilai peluang
4). Masukkan nilai K tersebut
dalam persamaan berikut
XT = X + KTS
.......................................
rumus chi square :
Interpretasi hasil uji adalah
sebagai berikut :
1). Apabila peluang lebih dari
5%, maka persamaan distribusi yang digunakan dapat diterima
2). Apabila peluang kurang
dari 1%, maka persamaan distribusi yang digunakan tidak dapat diterima
3). Apabila nilai peluang
diantara 1% – 5%, maka tidak mungkin diambil keputusan, diperlukan data
tambahan
Perhatikan gambar berikut
:
α : luas daerah penolakan H0 = taraf nyata pengujian
0 + ∞
Pengunaan Uji χ²
Uji χ² dapat digunakan untuk :
a. Uji Kecocokan = Uji
kebaikan-suai = Goodness of fit test
b. Uji Kebebasan
c. Uji beberapa proporsi
Prinsip pengerjaan (b) dan (c)
sama saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar