Powered By Blogger

Kamis, 28 Maret 2013

Cerpen (Cerita Pendek) tentang Praktikum



Nama    : Sendy Octaviani Putri
N.P.M.  : 16210444
Kelas     : 3EA13

CERPEN Lab. Riset Operasional 1

BASED ON SENDY’S TRUE EXPERIENCES. INI CIYUS LOH..!

Hari itu hari kamis, tepatnya tanggal 10 Januari 2013, seperti biasa aku bangun pagi dan melakukan segala aktifitas pagiku, dimulai dari shalat subuh, mandi, lalu sarapan sembari menyaksikan acara favoritku, SpongeBob si celana kotak diselingi dengan acara gossip di stasiun TV lainnya. Hari itu masih terlalu pagi untuk berangkat praktikum, apa boleh buat, aku termasuk rajin bangun pagi (harap dihitung dalam satuan GMT a.k.a. Greenwich Mean Time, bukan WIB alias Waktu Indonesia bagian Barat), ditambah lagi rumahku cukup dekat dengan Kampus J3, yang bahasa gaulnya sih.. “ah, kepleset plastik gorengan aja lo udah nyampe kampus”, jadi setelah melakukan pertimbangan secara matang, aku memutuskan untuk mengisi bensin motorku terlebih dahulu di perjalanan menuju ke Kampus. Terimakasih Ya Allah, Engkau telah menyediakan Pom Bensin di dalam perumahanku, jadi hanya dalam beberapa kali rotasi ban motor, sekonyong-konyong aku sudah sampai di antrian nomor tiga tempat pengisian Bahan Bakar Premium, wow.. it’s magic! Dengan merogoh kocek sebesar 10.000 perak, aku telah berhasil menyelesaikan misi mengisi bensin motorku layaknya Ethan Hunt dalam film Mission Impossible. Hanya bedanya, setelah mendapatkan misinya, mission-box milik Ethan akan meledak dalam 5 detik, tapi aku harap pom bensin perumahanku tidak akan meledak dalam hitungan 5 detik setelah aku menyelesaikan misi mengisi bensin. Amiin, karena itu berbahaya, bisa menimbulkan korban jiwa! Harap diingat, SPBU tidak mengikuti program Jamsostek, wahai kawan-kawan!
Aku melaju motorku dengan lambat, jarum speedometer stabil berada di zona 40km/jam, memang sengaja.. aku telah memperhitungkan kecepatan motorku, jarak tempuh ke kampus, arah angin, populasi mobil dan motor pribadi, jadwal supir angkot, tarif ojek, kelembababan udara, dan debit air becekan yang menggenang di jalan raya yang aku lewati, sehingga melaju dengan kecepatan hanya sekitar 40km/jam merupakan analisis yang sangat relevan, mengalahkan tetapan e=mc2 milik Einstein. Atap kampus yang berkilau-kilau diterpa cahaya mentari pagi sudah terlihat, aku masih menggeber motorku dengan stabil hingga akhirnya aku menyadari, aku telah melewati pos satpam yang kedua, aku sadar, tapi tercengang dengan mulut ternganga di balik masker sambil masih meng-gas motor, aku ingin putar balik, tapi sebagai warga negara yang taat lalu lintas akhirnya aku mengurungkan niat gila itu, aku memberhentikan motorku sampai ke pos satpam ke tiga, yang tentu saja portalnya selalu tertutup. Aku bingung, aku sama sekali tidak punya nyali untuk menyebrang demi mengambil U-Turn, akhirnya aku menerjang arah di jalanan becek berlumpur di pinggiran trotoar itu, lebih baik ketimbang menerjang jalan raya, pikirku. Orang-orang yang lalu lalang memandangku dengan tatapan aneh, aku sama sekali tidak peduli, kecuali ada orang berhati mulia yang menawarkan aku untuk dikawal menyebrang. Akhirnya sampailah aku di pos satpam kedua, aku berdoa dalam hati semoga kedua satpam yang tengah heboh ngerumpi itu tidak melihat apa yang baru saja terjadi padaku, aku memberikan selembar uang seribu rupiah yang mulus bagaikan sutra, sementara si satpam tersebut menukarnya dengan karcis parkir buluk yang sudah tertekuk-tekuk seperti karcis daur ulang, transaksi berlalu begitu saja, tidak ada yang ditanyakan, aku aman, yess! Dan.. jeng-jeng, alamak bo’ parkiran sepi amat, setelah memarkir motorku aku langsung menuju kedalam kampus, masih sepi sekali, derap langkah kakiku saja terdengar menggema bagaikan suara langkah orang yang menderita obesitas akut, bunyinya dung-dung-dung, terdengar sangat berat dan dalam, padahal beratku cuma sekitar berat bayi gajah prematur. Aku mengarah ke Lab Praktikum RO1, hufft.. I DEFINITELY #1 ! Tidak ada siapa-siapa kecuali aku, oksigen, dan map putih bening yang berisi modul, buku tulis bersampul orange, dan Laporan Akhir yang ku apit diketiak. Aku duduk tersungkur dipojok dinding luar Lab tanpa alas duduk, kedinginan, kesemutan, dan menggumamkan lagu yang sering dinyanyikan oleh anak SD jamanku dahulu; “Aku sedih, duduk sendiri, mama belanja, papa kerja, oh itu dia.. mereka datang, membawa uang, aku pun senang.” Lalu kemudian teman sekelas ku yang bernama Tiara datang, seketika aku pun langsung berhenti menyanyi. Malu.

2 komentar:

  1. Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
    Bonus Deposit Member Baru 100.000
    Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
    Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
    Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
    Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
    Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis

    ERTIGA POKER
    ERTIGA
    POKER ONLINE INDONESIA
    POKER ONLINE TERPERCAYA
    BANDAR POKER
    BANDAR POKER ONLINE
    BANDAR POKER TERBESAR
    SITUS POKER ONLINE
    POKER ONLINE


    ceritahiburandewasa

    MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
    KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
    CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT

    BalasHapus
  2. Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
    Bonus Deposit Member Baru 100.000
    Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
    Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
    Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
    Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
    Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis

    ERTIGA POKER
    ERTIGA
    POKER ONLINE INDONESIA
    POKER ONLINE TERPERCAYA
    BANDAR POKER
    BANDAR POKER ONLINE
    BANDAR POKER TERBESAR
    SITUS POKER ONLINE
    POKER ONLINE


    ceritahiburandewasa

    MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
    KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
    CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT

    BalasHapus