Nama : Sendy Octaviani Putri
N.P.M. : 16210444
Kelas : 3EA13
CERPEN Lab. Riset
Operasional 1
BASED ON SENDY’S TRUE
EXPERIENCES. INI CIYUS LOH..!
Hari itu hari kamis,
tepatnya tanggal 10 Januari 2013, seperti biasa aku bangun pagi dan melakukan
segala aktifitas pagiku, dimulai dari shalat subuh, mandi, lalu sarapan sembari
menyaksikan acara favoritku, SpongeBob si celana kotak diselingi dengan acara
gossip di stasiun TV lainnya. Hari itu masih terlalu pagi untuk berangkat
praktikum, apa boleh buat, aku termasuk rajin bangun pagi (harap dihitung dalam
satuan GMT a.k.a. Greenwich Mean Time, bukan WIB alias Waktu Indonesia bagian
Barat), ditambah lagi rumahku cukup dekat dengan Kampus J3, yang bahasa gaulnya
sih.. “ah, kepleset plastik gorengan aja lo udah nyampe kampus”, jadi setelah
melakukan pertimbangan secara matang, aku memutuskan untuk mengisi bensin
motorku terlebih dahulu di perjalanan menuju ke Kampus. Terimakasih Ya Allah,
Engkau telah menyediakan Pom Bensin di dalam perumahanku, jadi hanya dalam
beberapa kali rotasi ban motor, sekonyong-konyong aku sudah sampai di antrian
nomor tiga tempat pengisian Bahan Bakar Premium, wow.. it’s magic! Dengan
merogoh kocek sebesar 10.000 perak, aku telah berhasil menyelesaikan misi
mengisi bensin motorku layaknya Ethan Hunt dalam film Mission Impossible. Hanya
bedanya, setelah mendapatkan misinya, mission-box milik Ethan akan meledak
dalam 5 detik, tapi aku harap pom bensin perumahanku tidak akan meledak dalam
hitungan 5 detik setelah aku menyelesaikan misi mengisi bensin. Amiin, karena
itu berbahaya, bisa menimbulkan korban jiwa! Harap diingat, SPBU tidak
mengikuti program Jamsostek, wahai kawan-kawan!
Aku melaju motorku
dengan lambat, jarum speedometer stabil berada di zona 40km/jam, memang
sengaja.. aku telah memperhitungkan kecepatan motorku, jarak tempuh ke kampus,
arah angin, populasi mobil dan motor pribadi, jadwal supir angkot, tarif ojek,
kelembababan udara, dan debit air becekan yang menggenang di jalan raya yang
aku lewati, sehingga melaju dengan kecepatan hanya sekitar 40km/jam merupakan
analisis yang sangat relevan, mengalahkan tetapan e=mc2 milik
Einstein. Atap kampus yang berkilau-kilau diterpa cahaya mentari pagi sudah
terlihat, aku masih menggeber motorku dengan stabil hingga akhirnya aku
menyadari, aku telah melewati pos satpam yang kedua, aku sadar, tapi tercengang
dengan mulut ternganga di balik masker sambil masih meng-gas motor, aku ingin
putar balik, tapi sebagai warga negara yang taat lalu lintas akhirnya aku
mengurungkan niat gila itu, aku memberhentikan motorku sampai ke pos satpam ke
tiga, yang tentu saja portalnya selalu tertutup. Aku bingung, aku sama sekali
tidak punya nyali untuk menyebrang demi mengambil U-Turn, akhirnya aku
menerjang arah di jalanan becek berlumpur di pinggiran trotoar itu, lebih baik
ketimbang menerjang jalan raya, pikirku. Orang-orang yang lalu lalang
memandangku dengan tatapan aneh, aku sama sekali tidak peduli, kecuali ada
orang berhati mulia yang menawarkan aku untuk dikawal menyebrang. Akhirnya
sampailah aku di pos satpam kedua, aku berdoa dalam hati semoga kedua satpam
yang tengah heboh ngerumpi itu tidak melihat apa yang baru saja terjadi padaku,
aku memberikan selembar uang seribu rupiah yang mulus bagaikan sutra, sementara
si satpam tersebut menukarnya dengan karcis parkir buluk yang sudah
tertekuk-tekuk seperti karcis daur ulang, transaksi berlalu begitu saja, tidak
ada yang ditanyakan, aku aman, yess! Dan.. jeng-jeng, alamak bo’ parkiran sepi
amat, setelah memarkir motorku aku langsung menuju kedalam kampus, masih sepi
sekali, derap langkah kakiku saja terdengar menggema bagaikan suara langkah
orang yang menderita obesitas akut, bunyinya dung-dung-dung, terdengar sangat
berat dan dalam, padahal beratku cuma sekitar berat bayi gajah prematur. Aku
mengarah ke Lab Praktikum RO1, hufft.. I DEFINITELY #1 ! Tidak ada siapa-siapa
kecuali aku, oksigen, dan map putih bening yang berisi modul, buku tulis bersampul
orange, dan Laporan Akhir yang ku apit diketiak. Aku duduk tersungkur dipojok
dinding luar Lab tanpa alas duduk, kedinginan, kesemutan, dan menggumamkan lagu
yang sering dinyanyikan oleh anak SD jamanku dahulu; “Aku sedih, duduk sendiri,
mama belanja, papa kerja, oh itu dia.. mereka datang, membawa uang, aku pun
senang.” Lalu kemudian teman sekelas ku yang bernama Tiara datang, seketika aku
pun langsung berhenti menyanyi. Malu.
Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
BalasHapusBonus Deposit Member Baru 100.000
Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis
ERTIGA POKER
ERTIGA
POKER ONLINE INDONESIA
POKER ONLINE TERPERCAYA
BANDAR POKER
BANDAR POKER ONLINE
BANDAR POKER TERBESAR
SITUS POKER ONLINE
POKER ONLINE
ceritahiburandewasa
MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT
Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
BalasHapusBonus Deposit Member Baru 100.000
Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis
ERTIGA POKER
ERTIGA
POKER ONLINE INDONESIA
POKER ONLINE TERPERCAYA
BANDAR POKER
BANDAR POKER ONLINE
BANDAR POKER TERBESAR
SITUS POKER ONLINE
POKER ONLINE
ceritahiburandewasa
MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT