Powered By Blogger

Selasa, 11 Juni 2013

Boyband Korea EXO: Review Album XOXO



Nama: Sendy Octaviani Putri
N.P.M.: 16210444
Kelas: 3EA13


 Boyband Korea EXO: Review Album XOXO

Oleh: Sendy Octaviani Putri

EXO merupakan boygroup bentukan SM Entertainment, group EXO ini sejak awal diciptakan menjadi 2 sub-group, sub-group yang pertama merupakan EXO-K, yang artinya EXO yang diorbitkan di Korea, lalu sub-group yang kedua disebut dengan EXO-M, huruf M disini sebagai identitas mereka yang diorbitkan di China dan menyanyikan lagu-lagu dengan lirik Mandarin. Secara keseluruhan, boyband ini beranggotakan 12 orang, namun karena ada pembagian sub-group itu, masing-masing sub-group memiliki 6 orang personil. EXO-K terdiri dari SuHo sebagai Leader, BaekHyun, Chanyeol, D.O., Kai, dan SeHun sebagai maknae (sebutan orang Korea untuk memanggil anggota termuda dalam sebuah group). Sedangkan EXO-M terdiri dari 4 member China, diantaranya Kris sebagai Leader, LuHan, Lai, dan Tao sebagai maknae group M, ditambah 2 member dari Korea, yaitu XiuMin (yang bernama asli Kim MinSeok) dan Chen (yang bernama asli Kim JongDae).
Group ini sejak didirikan sudah mengusung konsep yang jelas dan mampu membuat diri mereka terlihat berbeda dari boyband pendatang baru lainnya, yaitu karena mereka mengusung tema makhluk luar angkasa, kata EXO sendiri diartikan sebagai planet yang jauh dari galaksi bima sakti tempat tinggal bumi kita ini, diceritakan group K dan M tinggal di planet yang sama, namun karena ada kekuatan jahat yang menghalangi, mereka hanya bisa melihat langit yang sama, tapi tidak pernah bisa bertemu, kecuali mereka menyatukan akar kehidupan di planet itu, dan dunia yang baru bagi mereka akan segera terbuka.
Diceritakan bahwa masing-masing member memiliki kekuatan supranatural, karena pada dasarnya mereka memang makhluk dari planet luar, sehingga tidak sama dengan manusia biasa, saya juga merasa sedikit janggal dengan konsep itu, karena dalam film-film fiksi ilmiah kita biasa melihat makhluk luar angkasa (alien) akan berusaha menghancurkan atau menguasai planet asing yang mereka temui, namun berbeda dengan alien yang satu ini, mereka menginvasi bumi dengan musik, tarian, layanan fans, bahkan mereka rajin mengadakan acara tanda tangan di negeri mereka, Korea.
Malang bagi EXO, mereka debut ditengah banyaknya boyband pendatang baru yang bermunculan, seperti B.A.P., Nu’Est, BtoB, DMTN, dan lain-lain. Sedangkan agensi mereka lebih banyak memfokuskan diri untuk mempersiapkan comeback bagi senior-senior mereka, dengan jarak waktu 13 bulan, sejak masa debut mereka pertama kali, akhirnya agensi mereka menghadiahi mereka sebuah album dengan 10 lagu didalamnya, dan album ini pun dibagi menjadi 2. Album ini bernama XOXO: hugs and kisses, untuk edisi korea, disebut sebagai Kiss Edition, sedangkan untuk edisi Mandarin, disebut dengan Hug Edition. Lagu yang menjadi Highlight dari album ini adalah Wolf, musiknya lucu menurut saya, hanya saja sedikit melenceng dari konsep awal mereka sebelumnya tentang aliens, sekarang mereka justru bertransformasi menjadi serigala-serigala lapar yang mengaum-aum ditengah malam mengganggu waktu tidur orang-orang.Tapi saya suka lagunya, konsep lagu ini justru mirip dengan konsep yang dimiliki oleh B.A.P., mereka selalu mengangkat sesuatu yang kuat, keras, dan menghentak, seperti apa yang disajikan EXO pada lagu andalan mereka kali ini.

Minggu, 09 Juni 2013

Resensi Buku Harry Potter 7: Harry Potter and the Deathly Hallows

Nama: Sendy Octaviani Putri
N.P.M.: 16210444
Kelas: 3EA13

 



Resensi Buku Harry Potter 7: Harry Potter and the Deathly Hallows
Oleh: Sendy Octaviani Putri
Harry Potter merupakan salah satu buku novel fiksi terlaris di dunia sepanjang sejarah karangan J.K. Rowling, buku ini telah diterjemahkan ke lebih dari 50 bahasa di seluruh dunia dengan angka penjualan yang fantastis di setiap Negara tersebut. Seri Harry Potter sendiri terdiri dari 7 buah buku, buku yang pertama berjudul Harry Potter and the Sorcerer’s Stone (diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Harry Potter dan Batu Bertuah), meskipun di negara asalnya sendiri, yaitu Britania Raya, buku pertama ini memiliki judul yang sedikit berbeda, yaitu Harry Potter and the Philosopher’s Stone. Buku kedua berjudul Harry Potter and the Chamber of Secrets (diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Harry Potter dan Kamar Rahasia). Buku ketiga berjudul Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Harry Potter dan Tahanan Azkaban). Buku keempat berjudul Harry Potter and the Goblet of Fire (diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Harry Potter dan Piala Api). Buku kelima berjudul Harry Potter and the Order of the Phoenix (diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Harry Potter dan Orde Phoenix). Buku keenam berjudul Harry Potter and the Half-Blood Prince (diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran). Dan buku ketujuh sekaligus yang terakhir dari serinya diberi judul Harry Potter and the Deathly Hallows (diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Harry Potter dan Relikui Kematian). Saya sendiri merupakan penggemar berat Harry Potter, terhitung sejak masih duduk di bangku sekolah  dasar hingga judul terakhir di film-kan hingga dibagi menjadi 2 part (2 bagian) ketika saya sudah duduk di tingkat 2 bangku kuliah. Koleksi Harry Potter saya pun cukup banyak menumpuk dirumah, mulai dari novel Harry Potter, kaos-kaos, replika tongkat sihir, mini-statue of Harry Potter, replika firebolt (sapu terbang Harry Potter), kalung berbandul Golden Snitch, majalah-majalah, poster-poster, bookmarks, kalendar, dan lain-lain. Ya.. saya memang penggemar berat Harry Potter, tanyakan saja tentang mata uang Harry Potter, atau hal-hal remeh lainnya tentang Harry Potter, InsyaAllah saya bisa menjawabnya dengan baik J
Dalam kesempatan kali ini saya hanya akan melakukan resensi pada buku terakhir yang merupakan final dan akhir cerita dari perjalanan epik Harry Potter. Sedih memang ketika anda mengetahui buku yang tumbuh besar seiring dengan pertumbuhan anda tiba-tiba harus diakhiri, namun ini yang terbaik bagi Harry Potter, jika kisahnya masih harus dituangkan ke dalam beberapa buku lagi mungkin sang tokoh utama ini belum akan mencapai kebahagiannya dan masih harus melalui lebih banyak rintangan. Buku ketujuh (Harry Potter dan Relikui Kematian) ini memiliki tebal 999 halaman + 9 halaman (tentang pengarang, awards, dan koleksi buku Harry Potter terdahulu maupun buku pelengkapnya). Di terbitkan tahun 2007, saya ingat pertama kali membeli buku ini adalah ketika saya masih duduk di kelas satu SMA. Buku terakhir ini terdiri dari 36 bab ditambah 1 epilog yang terdiri dari 9 halaman berisi kisah Harry Potter yang telah memiliki 3 orang anak; James, Albus-Severus, dan Lily.
Cerita ini diawali dengan pertemuan anggota Death Eaters menghadap Lord Voldemort yang diadakan dirumah keluarga Malfoy, mereka membicarakan mengenai penyerangan yang akan mereka lakukan kepada Harry Potter ketika Harry telah melewati umur 17 tahun yang di dunia sihir berarti sudah tidak memiliki perlindungan sihir bawaan. Di sisi lain, anggota Orde Phoenix tengah merencanakan cara terbaik untuk membawa Harry ke tempat yang aman agar terhindar dari serangan Voldemort dan anak buahnya.
Malamnya, operasi pemindahan Harry ke tempat yang aman segera dilakukan, untuk mengecoh Voldemort dan Death Eaters, maka dibuatlah beberapa kloning Harry, sementara Harry yang asli di bawa oleh Hagrid. Di tengah perjalanan, rombongan Harry diserang oleh kelompok Death Eaters, pada akhirnya Harry berhasil selamat sampai ke The Burrow (rumah keluarga Weasley yang menjadi tujuan akhir), namun banyak yang menjadi korban dalam peristiwa malam hari itu, Hedwig burung hantu betina miliki Harry mati saat berusaha melindungi tuannya dari mantra yang dilancarkan oleh salah seorang anggota Death Eaters, Prof. Mad-Eye Moody juga meninggal karena peristiwa itu. Setelah peristiwa itu dunia sihir terus dirundung awan gelap, pesta pernikahan kakak Ron di the Burrow diserang, Harry, Hermione, dan Ron pun terpaksa pergi mencari tempat perlindungan lain. Dalam perjalanan itu mereka terus mencari tahu tentang Horcrux dan misteri yang ditinggalkan oleh Prof. Dumbledore kepada mereka bertiga, banyak hal yang mereka lalui sampai pada akhirnya mereka kembali ke Hogwarts, karena merasa ada Horcrux penting di dalamnya. Lord Voldemort bisa merasakan kehadiran Harry didekatnnya, ia juga telah mengetahui bahwa Harry dan kedua temannya tengah berdada dalam misi untuk menghancurkan Horcrux-horcrux miliknya, ia bisa merasakan sebagian dari jiwanya lenyap saat satu demi satu horcrux miliknya dihancurkan. Pertemuan antara Harry dan Lord Voldemort pun tak bisa ter-elakkan, Lord Voldemort mengira ia telah berhasil membunuh Harry dengan tangannya sendiri saat ia berduel dengan Harry, namun pada kenyataannya, yang dihancurkan oleh Voldemort adalah jiwa Voldemort sendiri yang terpecah ke dalam jiwa Harry saat pertama kali ia mencoba untuk menghabisi keluarga Potter. Jadi bisa dikatakan bahwa Harry adalah Horcrux yang tidak sengaja dibuat oleh Voldemort, jadi ketika voldemort mengira telah berhasil membunuh Harry, sebenarnya Voldemort telah membunuh jiwanya sendiri yang ada di dalam Harry (itu sebabnya pikiran Harry bisa terhubung dengan pikiran Voldemort dan Harry bisa berbicara dalam Parseltongue, padahal ia bukan keturuan Salazar Slytherin). Jasad Harry di bopong oleh Hagrid yang menangis tersedu-sedu, diiringi dengan arak-arakan Voldemort dan anak buahnya yang tersenyum-senyum menikmati kemenangan sementara itu. Pada saat Voldemort tengah mengumumkan kemenangannya kepada orang-orang yang tengah berada di Hogwarts, tiba-tiba Harry terbangun dari gendongan Hagrid dan diiringi oleh sorak-sorai dari orang-orang yang merasa bahagia mengetahui bahwa pahlawan mereka masih hidup. Voldemort dan Harry pun terlibat dalam duel lagi, namun dalam duel kali ini tentu saja dimenangkan oleh Harry, karena tongkat Elder yang dicuri oleh Voldemort dari makan Albus Dumbledore bukan milik Voldemort, namun milik Harry, sehingga ketika Voldemort yang menggunakannya, maka tongkat tersebut tidak akan patuh sepenuhnya jika harus menyerang pemilik sah-nya. Karena tidak ingin ada korban lagi karena keserakahan dari kekuatan tongkat elder, maka Harry memutuskan untuk membuang tongkat tersebut.
Epilog: Setting maju hingga 19 tahun kemudian
Harry telah menikah dengan Ginny dan memiliki 3 orang anak: James (diambil dari nama ayah Harry), Albus-Severus (diambil dari nama 2 kepala sekolah Hogwarts yang sangat dikagumi Harry), dan Lily (diambil dari nama ibu Harry)
Hermione dan Ron pun akhirnya menikah juga dan memiliki 2 orang anak: Rose (seumuran dengan anak kedua Harry), dan Hugo (seumuran dengan anak ketiga Harry)
Setelah kejadian duel besar dengan Lord Voldemort tersebut, kehidupan Harry berjalan layaknya orang normal, ia memiliki keluarga yang bahagia, istri yang baik, anak-anak yang manis, teman-teman yang selalu setia, dan yang terpenting, luka di kening Harry tidak pernah berdenyut sakit lagi. Semuanya kini telah baik-baik saja bagi Harry.

Pengertian dan Tujuan Resensi

Nama: Sendy OctavianiPutri
N.P.M.: 16210444
Kelas: 3EA13



Pengertian dan tujuan resensi
Resensi adalah pertimbangan baik buruknya suatu karya. Tujuan resensi buku adalah:
a. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif.
b. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena yang muncul
c. Memberikan pertimbangan kepada pembaca
d. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit.

pengertian resensi

kata resensi berasal dari bahasa Belanda, yaitu recensie. dari bahasa Inggris menyebutnya review, sedangkan dalam bahasa latin menyebutnya redevire. dalam pemakaian bahasa Indonesia, resensi merupakan timbangan sebuah buku, pembicaraan buku, atau sekarang ini sering dikenal dengan istilah bedah buku. tindakan meresensi buku dapat berarti memeberikan penilaian, mengungkapkan kembali isi buku, membahas atau mengkritik buku.

sumber : bahasa dan sastra indonesia 3 untuk SMA dan MA kelas XII Program IPA/IPS Muhamad Rohmadi, Yuli Kusumawati, Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, halaman 124-125

resensi merupakan suatu bentuk tulisan yang berisi tinjauan terhadap kualitas suatu buku.


sumber : bahasa dan sastra indonesia 3 untuk SMA dan MA kelas XII Program IPA/IPS Muhamad Rohmadi, Yuli Kusumawati, Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, halaman 128

Pengertian Resensi, Tujuan, Tahap, Unsur-unsur, dan jenisnya.

Nama: Sendy Octaviani Putri
N.P.M.: 16210444
Kelas: 3EA13
Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2



Pengertian Resensi dan Unsur-unsurnya

Pokok Pembahasan
1. Apa Pengertian “Resensi” ?
2. Apakah tujuan dari pembuatan “Resensi” ?
3. Sebutkan unsur-unsur yang terkandung di dalam “Resensi” ?

A. Pengertian Resensi
Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja revidere atau recensere yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku, novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan terhadap karya tersebut.
B. Pengertian Resensi Menurut Pendapat Alhi
Berikut ini adalah pengertin resensi menurut pendapat para ahli.
1. WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada halayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
2. Menurut Panuti Sudjiman (1984) resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
3. Saryono (1997:56) menjelaskan pengertian resensi sebagai sebuah tulisan berupa esay dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.
C. Tujuan Resensi
Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut.
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi.
3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
4. Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
5. Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku
D. Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau babnya.
3. Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara bersamaan.
E. Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi.
1. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2. Menyusun data buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Judul buku;
b. Pengarang;
c. Penerbit;
d. Tahun terbit beserta cetakannya;
e. Dimensi buku;
f. Harga buku;
3. Isi resensi buku
Isi resensi buku memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.
F. Tahap Penulisan Resensi
Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku.
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
2. Tahap Pengerjaan
a. Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting di dalamnya.
b. Membuat isi resensi, diantaranya:
• Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
• Menentukan judul resensi.
• Membuat ringkasan secara garis besar.
• Memberikan penilaian buku.
• Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
• Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
• Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.
G. Tips Menulis Resensi
Berikut ini adalah tips dalam menulis resensi:
1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi yang akan dibuat resensi.
2. Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas dan harga buku.
3. Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara membaca kata pengantar atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku secara keseluruhan.
4. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku.
5. Tulis ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
6. Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi tersebut layak dibaca atau tidak.

Reverensi
http://forumlingkarpena.net/tips_menulis/read/teknik-_menulis_resensi_buku
http://jajawilsa.blogspot.com
http://roniyusron.wordpress.com/2012/05/28/7-cara-menulis-resensi-buku