9thCHAPTER --- Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian dan Konsumsi
TUGAS MATA KULIAH SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN
NAMA : SENDY OCTAVIANI
PUTRI
N.P.M. : 16210444
KELAS : 3EA13
PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI
ENGARUH
KEBUDAYAAN TERHADAP
PEMBELIAN DAN KONSUMSI
1.
DEFINISI
BUDAYA
Schiffman-Kanuk
Budaya
merupakan karakter dari seluruh masyarakat yang di dalamnya meliputi
faktor-faktor bahasa, pengetahuan, hukum, agama, kebiasaan-kebiasaan
makan,
musik, seni, teknologi, pola kerja, dan lain-lainnya yang memberikan
arti bagi kelompok
tertentu.
Solomon
Budaya
adalah akumulasi dari makna-makna dalam masyarakat, ritual, norma dan
tradisi
diantara para anggota dari satu organisasi atau masyarakat.
Neal-Quester-Hawkins
Budaya
adalah konsep yang sangat kompleks, meliputi ilmu pengetahuan,
kepercayaan,
seni, hukum, moral, kebiasaan dan setiap kemampuan dan kebiasaan dan
kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki oleh individu atau kelompok masyarakat.
2. PEMBELIAN
DAN KONSUMSI
Pembelian
adalah akun yang digunakan
untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam suatu periode.
Pembelian
adalah serangkainan tindakan untuk mendapatkan barang dan jasa melalui
pertukaran, dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijual kembali.
Konsumsi
adalah setiap kegiatan
memanfaatkan, menghabiskan kegunaan barangmaupun jasa untuk memenuhi
kebutuhan
demi menjaga kelangsungan hidup.
3.
KEBUDAYAAN
MEMPENGARUHI PEMBELIAN DAN KONSUMSI
Budaya,
sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian.
Budaya
merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar.
Anak-anak yang
sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan
perilaku
dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Masing-masing
budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan
identifikasi dan
sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan,
suku,
agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi
besar dan
cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang
cermat
disana.
>>Kultur
Kultur
(kebudayaan) adalah determinan yang paling fundamental dari keinginan
dan
perilaku seseorang. Anak memperoleh serangkaian nilai (values),
persepsi,
preferensi, dan perilaku melalui keluarganya dan institusi-institusi
utama
lainnya. Seorang anak yang dibesarkan di Asia mendapat nilai-nilai
hubungan
keluarga dan pribadi, kepatuhan, kepercayaan, respek terhadap orang lain
terutama yang lebih tua, dan kesalehan. Contoh kasus : Sebuah restoran
cepat
saji asal amerika serikat (McDonald’s tm) di Singapura memanfaatkan
kesempatan
dalam karakteristik orang singapura yang “takut kalah” atau kisau dalam
terminologi lokal. McDonalds meluncurkan Kisau Burger –sandwich ayam
yang
diasinkan. Mereka juga menciptakan karakter Mr. Kisau McDonalds yang
akan
memberitahukan kepada anda bahwa ada 42 biji wijen pada rotinya dan
menghitungnya sehingga anda tidak akan tertipu. Konsumen tertarik dengan
burger
baru tersebut karena burger tersebut dihubungkan dengan karakter
Mr.Kisau tadi.
>>Sub
Kultur
Setiap
kultur terdiri dari sub-sub kultur yang lebih kecil yang memberikan
identitas
dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi para anggotanya. Sub-kultur
mencakup
kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub kultur
membentuk segmen pasar yang penting dan para pemasar kerap kali
merancang
produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Salah
satu contohnya adalah pentingnya fengshui bagi orang cina, khususnya
mereka
yang berasal dari kalangan bisnis di Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
Mereka
telah lama dikenal bergantung pada fengshui dalam pemilihan kantornya,
agar
bisa memperoleh lama dan keberuntungan serta kemakmuran. Para pembeli
rumah
dari etnis tionghoa ini menghindari nomor 4 karena lafal angka empat
mirip
dengan kata “mati” sehingga mereka kerap kali menganggap konotasinya
sama.
>>Kelas
Sosial
Sebenarnya
semua masyarakat manusia menunjukan stratifikasi sosial. Stratifikasi
kadang-kadang berupa sistem kasta seperti di masyarakat India
tradisional, di
mana anggota dari kasta yang berbeda dibesarkan untuk peraran-peranan
tertentu
dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. Yang lebih lanjut
adalah
stratifikasi dalam bentuk kelas sosial. Kelas sosial udalah divisi atau
.Kelompok yang relatij homogen dan tetap dalam sualu masyarakat, yang
tersusun
secara hirarkis dan anggota-anggotnya memiliki nilai, minat, dan
perilaku yang
mirip. Para ilmuwan sosial mengidentifikasi tujuh kelas sosial di bawah
ini :
Kelas
sosial merniliki beberapa karakteristik. Pertama, orang-orang dalam
masing-masing kelas social cenderung untuk berperilaku yang lebih mirip
daripada orang yang berasal dari dua kelas social yang berbeda. Kedua,
orang
dipersepsikan mempunyai posisi yang lebih tinggi atau lebih rendah
menurut
kelas social mereka, Ketiga, kelas sosial seseorang ditemukan oleh
sejumlah
variabel, seperti pekerjaan, penghasilan, kekayaan, pendidikan, dan
orientasi
nilai, dan bukan oleh salah satu variable) tunggal tertentu. Keempat,
individu-individu dapat pindah dari satu, kelas sosial ke kelas sosial
yang
lain -naik atau turun- selama hidup mereka. Tingkat mobilitas ini
bervariasi,
tergantung pada rigiditas atau kekakuan stratifikasi social dalam
masyarakat tertentu.
Kelas-kelas
sosial menunjukan preferensi produk dan merek dalam bidang-bidang
ter-tentu
seperti pakaian, perabotan rumah, kegiatan pada waktu luang, dan
kendaraan.
Beberapa pemasar memfokuskan usaha mereka pada satu kelas social.
Misalnya
Shang Palace di Shangrila Hotel Singapura berfokus pada pelanggan kelas
atas,
sedangkan kios makanan di pusat penjaja terbuka berfokus pada pelanggan
kelas
menengah dan bawah. Kelas-kelas social berbeda dalam preferensi media
mereka,
di mana konsumen kelas atas memilih media majalah dan buku sedangkan
konsumen
kelas bawah memilih televisi. Bahkan dalam sebuah kategori media,
seperti TV,
konsumen kelas atas lebih menyukai siaran berita dan drama, sedangkan
konsumen
kelas bawah lebih.menyukai Opera sabun dan acara kuis. Terdapat juga
perbedaan
bahasa di antara kelas-Kelas social Para pemasang iklan harus menyusun
kopi
iklan (copy) dan dialog yang benar-benar sesuai dengan kelas social yang
dituju.
REFERENSI
:
Perilaku
Konsumen Dalam Prespektif Kewirausahaan. Dr. H Mulyadi
Nitisusatro.(2012)
http://chanwr93.blogspot.com/2012/10/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian_24.html
Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
BalasHapusBonus Deposit Member Baru 100.000
Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis
ERTIGA POKER
ERTIGA
POKER ONLINE INDONESIA
POKER ONLINE TERPERCAYA
BANDAR POKER
BANDAR POKER ONLINE
BANDAR POKER TERBESAR
SITUS POKER ONLINE
POKER ONLINE
ceritahiburandewasa
MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT
about his wholesale sex toys,dildos,dildo,sex chair,vibrators,wolf dildo,cheap sex toys,sex toys,realistic dildo explanation
BalasHapus