TUGAS MATA KULIAH SOFTSKILL PERILAKU KONSUMEN
NAMA : SENDY OCTAVIANI
PUTRI
N.P.M. : 16210444
KELAS : 3EA13
1st
CHAPTER --- PENDAHULUAN
BAB 1
I.
PENDAHULUAN
1.1 Yang dimaksud dengan perilaku
konsumen adalah tingkah laku yang dapat diamati dari seorang atau beberapa
konsumen yang membeli suatu produk. Tingkah kalu ini dapat berupa cara dia
memilih produk yang tepat, cara menanggapi iklan, dan lainnya.
1.2 Pemikiran yang benar mengenai
konsumen merupakan kerangka pikiran pihak produsen dalam memandang konsumennya,
produsen bisa saja lebih mementingkan kepentingannya dalam memperoleh laba
sebesar-besarnya, namun produsen bisa juga memilih cara menarik konsumen dengan
mendekatkan diri dengan konsumen.
1.3 Penelitian konsumen sebagai
suatu bidang yang dinamis yaitu merupakan serangkaian kegiatan penelitian yang
dilakukan oleh produsen akan kegiatan dan perilaku khusus yang dilakukan oleh
konsumen yang sedikit banyak mampu mempengaruhi faktor penjualan mereka.
BAB 2
II.
ISI
2.1
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERILAKU KONSUMEN?
Menurut Engel,
Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “…. Those actions
directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and
services, including the decision processes that precede and follow this action”
(p.3).
Perilaku
konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam
memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut.
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” (p.5).
Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas” (p.5).
Perilaku
konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan
membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The
American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana
manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen
mengikutkan pikiran dan perasaanyang dialami manusia dan aksi yang dilakukan
saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen
menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu.
Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi
pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Katona
(dalam Munandar, 2001) memandang perilaku konsumen sebagai cabang ilmu dari
perilaku ekonomika (behavioral economics). Selain itu, menurut Dieben (2004)
perilaku konsumen adalah “the decision process and physical activity
individuals engange in when evaluating, acquiring, using or disposing of goods
and services” mencakup perolehan, penggunaan disposisi produk, jasa, waktu, dan
gagasan. Dalam perilaku konsumen terdapat consumer dan customer.
Menurut
Engel (dalam Mangkunegara, 2002) mengemukakan bahwa perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat
dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk
proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan
tersebut. Loudon dan Bitta (1984) mendefinisikan perilaku konsumen yaitu
sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang
dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, mempergunakan barang-barang dan
jasa. Menurut Peter dan Oslo (dalam Rangkuti, 2002) menyatakan bahwa perilaku
konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan
kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup
mereka.
Gerald
Zaltman dan Melanie Wallendorf menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan proses dan hubungan sosial yang dilakukan oleh individu,
kelompok dan oraganisasi dalam mendapatkan, menggunakan sesuatu produk sebagai
suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber
lainnya.
Berdasarkan
beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan
barang-barang atau jasa ekonomi yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.
Selain itu merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang me
Adalah
tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian
untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa
mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat
keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk
mengkonsumsi suatu barang.
2.2 PEMIKIRAN YANG BENAR TENTANG
KONSUMEN
Dua wujud
konsumen
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Production
concept
Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang efisien dan distribusi yang intensif.
Konsumen pada umumnya lebih tertarik dengan produk-produk yang harganya lebih murah. Mutlak diketahui bahwa objek marketing tersebut murah, produksi yang efisien dan distribusi yang intensif.
Product concept
Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang lengkap.
Konsumen akan menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas yang tinggi, performa yang terbaik dan memiliki fitur-fitur yang lengkap.
Selling
concept
Marketer memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara sepihak untuk diproduksi.
Marketer memiliki tujuan utama yaitu menjual produk yang diputuskan secara sepihak untuk diproduksi.
Marketing
concept
Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian memproduksi produk yang diinginkan konsumen. Konsep ini disebut marketing concept.
Perusahaan mengetahui keinginan konsumen melalui riset yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian memproduksi produk yang diinginkan konsumen. Konsep ini disebut marketing concept.
Market
segmentation
Membagi kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen.
Membagi kelompok pasar yang heterogen ke kelompok pasar yang homogen.
Market
targeting
Memlih satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan.
Memlih satu atau lebih segmen yang mengidentifikasikan perusahaan untuk menentukan.
Positioning
Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalampikiran konsumen.
Mengembangkan pemikiran yang berbeda untuk barang dan jasa yang ada dalampikiran konsumen.
Menyediakan
nilai pelanggan didefinisikan sebagai rasio antara keuntungan yang dirasakan
sumber-sumber (ekonomi, fungsional dan psikologi) digunakan untuk menghasilkan
keuntungan-keuntungan tersebut. Keuntungan yang telah dirasakan berupa relative
dan subjektif.
Kepuasan
pelanggan adalah persepsi individu dari performa produk atau jasa dalam
hubungannya dengan harapan-harapan.
Mempertahankan
konsumen adalah bagaimana mempertahankan supaya konsumen tetap loyal dengan
satu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, hamper dalam semua situasi
bisnis, lebih mahal untuk mencari pelanggan baru dibandingkan mempertahankan
yang sudah ada.
Etika pasar
dan tanggung jawab social
Konsep pemasaran social mewajibkan semua pemasar wapada terhadap prinsip tanggung jawab social dalam memasarkan barang atau jasa mereka, oleh sebab itu pemasar harus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan dari targt pasar mereka. Praktek etika dan tangung jawab social dalah bisnis yang bagus, tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi menghasilkan kesan yang baik.
Konsep pemasaran social mewajibkan semua pemasar wapada terhadap prinsip tanggung jawab social dalam memasarkan barang atau jasa mereka, oleh sebab itu pemasar harus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan dari targt pasar mereka. Praktek etika dan tangung jawab social dalah bisnis yang bagus, tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi menghasilkan kesan yang baik.
2.3 PENELITIAN KONSUMEN SEBAGAI
SUATU BIDANG YANG DINAMIS
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah
pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku
konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara
panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa
yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori
dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu
sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode
untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan
melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman
tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan,
serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada
teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.
Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika
berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham
Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap
pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan
pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan
tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah
satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan
tersebut.
BAB 3
III.
PENUTUP
Dari apa yang telah kita pelajari mengenai pengertian
perilaku konsumen, pemikiran yang benar tentang konsumen, dan tentang
penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis, kita dapat menyimpulkan
bahwa produsen dituntut untuk tidak hanya memikirkan keuntungan semata, namun
juga harus memperhatikan kepentingan dan apa yang dibutuhkan oleh konsumen,
karena konsumen memiliki peran yang sangat penting bagi kelancaran usaha dari
pihak produsen, dengan melakukan beberapa riset dan pendekatan mengenai
konsumen secara tepat, maka produsen akan mampu menjalankan usahanya secara
optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar