Powered By Blogger

Kamis, 28 Maret 2013

KASUS BERTEMA BEBAS YANG TERKAIT DENGAN METODE ILMIAH


KASUS BERTEMA BEBAS YANG TERKAIT DENGAN METODE ILMIAH
Kasus yang Terkait dengan Metode Ilmiah
TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
Nama : Sendy Octaviani Putri
N.P.M.            : 16210444
Kelas  : 3EA13

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Karakterisasi Metode Ilmiah

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat.

Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi. Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur

Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Perumusan masalah

Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup. Misalnya, saat kamu berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak? Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.

Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut :
  • Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya. 
  • Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah  yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan 
  • Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur. 
2. Perumusan hipotesis

Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Ileh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat

3. Perancangan penelitian

Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.

Penelitian yang kita lakukan dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.

Adapun penelitian eksperimental merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental, misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.

Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan. Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. 
Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :
  • Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat) 
  • Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas) 
  • Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.
4. Pelaksanaan penelitian 

Langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : 

a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik.

b. Pelaksanaan 
·         Pengumpulan/pengambilan data
a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.

b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.

  •  Pengolahan data, setelah data-data yang kita perlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang kita peroleh dapat ditulis atau kita nyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram 
  • Menarik kesimpulan, setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.
5. Pelaporan penelitian

Sistematika penyusunan laporan penelitian:
  •   Pendahuluan, bagian pendahuluan merupakan bagian awal dari laporan hasil penelitian dan berisi tentang latar belakang dilaksanakannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis
  • Telaah kepustakaan/kajian teori, bagian kajian teori merupakan bagian yang berisi tentang hasil telaah yang dilakukan oleh peneliti terhadap teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
  •  Metode penelitian, berisi segala sesuatu yang dilakukan oleh peneliti mulai dari persiapan, pelaksanaan dan akhir dari sebuah penelitian. Bagian metode penelitian berisi tentang teknik pengambilan data, cara atau teknik pengolahan data, populasi dan sampel, alat, bahan, tempat dan waktu penelitian.
  •  Hasil dan pembahasan penelitian, berisi tentang data hasil penelitian yang berhasil dikumpulkan selama penelitian. Data yang diperoleh disampaikan dalam bentuk grafik, tabel , atau diagram.
  •  Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan yang dihasilkan merupakan jawaban terhadp hipotesis yang sudah diuji kebenarannya. Saran dari peneliti kepada pihak lain, yaitu pembaca dan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.

 Contoh Kasus :

JAKARTA (Pos Kota) -  Kasus dugaan suap Rp1 miliar yang dilakukan PT Indoguna Utama terhadap mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq masih terus bergulir. Bagaimana seorang pengusaha sampai berani memberikan suap hingga puluhan miliar, tentunya hal itu sudah diperhitungan matang.

Importir  yang biasa melakukan kegiatannya di Pelabuhan Tanjung Priok merasakan betapa empuknya bisnis daging impor sehingga menjadi rebutan. Keuntungan yang  didapat dari  daging beku bisa mencapai 100 persen. Saat ini, ada  tiga negara pengekspor daging ke Indonesia. Australia memasok  75 persen, Selandia Baru 20 persen  dan Amerika Serikat 5 persen.

Sedangkan, harga daging sapi beku di ketiga negara itu kata importir daging yang tidak mau disebutkan namanya,  sekitar 4-5 dolar AS/Kg atau Rp 37.800/Kg. Ditambahkan biaya ongkos kirim atau pengapalan hingga sampai di gudang importir di Indonesia serta asuransi perjalanan sekitar 25 persen dari harga beli atau kurang lebih Rp10.000/Kg.

Dengan demikian, jika dibulatkan harga daging impor sampai ke Indoneisa sekitar Rp50 ribu/Kg. Sedangkan dijual  di pasaran saat ini kisaran Rp85 ribu hingga Rp95 ribu. Importir bisa mengantongi keuntungan rata-rata Rp40 ribu/Kg. Kalau PT Indoguna Utama, yang  mendapatkan jatah kuota 3.500-5.000 ton atau 5 juta Kg jika dikalikan keuntungan Rp40 ribu/Kg, maka keuntungan besar perusahaan ini di atas Rp200 miliar lebih.

Untuk tahun 2013 ini, pemerintah sudah menetapkan kuota impor daging sapi sebesar 80.000 ton. Dari jumlah tersebut 32.000 ton untuk impor daging beku, sisanya sapi bakalan. Dari 32.000 ribu ton itu, PT Indoguna Utama mendapatkan 3.500-5 ribu ton (kurang lebih 10 persen) sisanya dibagikan hampir 100 importir daging lainnya. Sedangkan Kementrian  Perdagangan telah menetapkan harga per kilogram daging di pasaran saat ini sekitar Rp80 ribu. Jika dikalikan dengan 8 ribu ton, maka  perputaran uang daging tahun ini sekitar Rp6,4 triliun.
Dengan keuntungan yang luar biasa ini semakin banyak orang berlomba mencari beking dan membayar tinggi pihak tertentu agar perusahaan mereka bisa mendapatkan jatah kuota daging dan memperoleh surat izin impor daging dari pemerintah.

KURANGI JUMLAH
Ketua Aspidi (Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia) , Thomas Sembiring mengungkapkan setiap tahun pemerintah mengurangi jumlah atau volume daging impor dengan alasan pemerintah tengah melakukan swasembada daging. Tahun lalu kouta daging impor di atas 90 ribu ton tapi tahun 2013 hanya 80 ribu ton.

Akibatnya ‘kue’ yang diperebutkan semakin sedikit sedangkan yang membutuhkan semakin banyak, maka wajar jika pengusaha mencari celah agar bisa mendapatkan kuota daging impor.
Menurut Thomas Sembiring, dari 80 ribu ton, 32 ribu ton untuk daging beku dan harus diperebutkan oleh 62 perusahaan impor.

“Kaus suap ini karena kouta  yang kecil, membuat perusahaan importir daging menjerit dan terpaksa mencari jalan lain untuk mendapatkan kouta lebih.”Adapun urusan daging impor kata Sembiring ada di tiga kementrian yakni untuk  izin impor daging sapi harus dikeluarkan oleh kementerian teknis yaitu Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Peternakan untuk kemudian disahkan Kementerian Perdagangan dan Menko Perekonomian. Kendati ijin diberikan oleh Kemendag, namun  penentuan surat izin impor daging sapi ada di Kementan.

Menurut sumber pengusaha  lainnya, peraturan yang tidak tertulis menetapkan bahwa importir yang ingin mendapatkan izin impor daging harus membayar Rp5.000 per kilogram kuota yang diperoleh. Jika tahun 2013 ini ada 80.000 ton daging yang akan diimpor pada tahun 2013,maka ada potensi penerimaan sebesar Rp400 miliar yang bisa diperoleh dari pemberian izin kuota impor daging sapi di kantor Kementan. Sedangkan untuk  impor tepung tulang (meat bone meal) turunan daging untuk makanan ternak, importirnya dikenakan setiap kilogramnya harus membayar upetinya sebesar Rp2.000.


Pengambilan Konsep
Dari kasus yang telah disediakan, dapat di ambil konsep “untungnya berbisnis daging impor”
Hipotesis Sementara
Dari hasil yang telah di telaah maka harga daging impor sampai ke Indonesia sekitar Rp50 ribu/Kg. Sedangkan dijual  di pasaran saat ini kisaran Rp85 ribu hingga Rp95 ribu. Importir bisa mengantongi keuntungan rata-rata Rp40 ribu/Kg. Kalau PT Indoguna Utama, yang  mendapatkan jatah kuota 3.500-5.000 ton atau 5 juta Kg jika dikalikan keuntungan Rp40 ribu/Kg, maka keuntungan besar perusahaan ini di atas Rp200 miliar lebih

Pembuktian Hipotesis
tiga negara pengekspor daging ke Indonesia. Australia memasok  75 persen, Selandia Baru 20 persen  dan Amerika Serikat 5 persen. Sedangkan, harga daging sapi beku di ketiga negara itu kata importir daging yang tidak mau disebutkan namanya,  sekitar 4-5 dolar AS/Kg atau Rp 37.800/Kg. Ditambahkan biaya ongkos kirim atau pengapalan hingga sampai di gudang importir di Indonesia serta asuransi perjalanan sekitar 25 persen dari harga beli atau kurang lebih Rp10.000/Kg.

Dengan demikian, jika dibulatkan harga daging impor sampai ke Indoneisa sekitar Rp50 ribu/Kg. Sedangkan dijual  di pasaran saat ini kisaran Rp85 ribu hingga Rp95 ribu. Importir bisa mengantongi keuntungan rata-rata Rp40 ribu/Kg. Kalau PT Indoguna Utama, yang  mendapatkan jatah kuota 3.500-5.000 ton atau 5 juta Kg jika dikalikan keuntungan Rp40 ribu/Kg, maka keuntungan besar perusahaan ini di atas Rp200 miliar lebih.

Untuk tahun 2013 ini, pemerintah sudah menetapkan kuota impor daging sapi sebesar 80.000 ton. Dari jumlah tersebut 32.000 ton untuk impor daging beku, sisanya sapi bakalan. Dari 32.000 ribu ton itu, PT Indoguna Utama mendapatkan 3.500-5 ribu ton (kurang lebih 10 persen) sisanya dibagikan hampir 100 importir daging lainnya.
Sedangkan Kementrian  Perdagangan telah menetapkan harga per kilogram daging di pasaran saat ini sekitar Rp80 ribu. Jika dikalikan dengan 8 ribu ton, maka  perputaran uang daging tahun ini sekitar Rp6,4 triliun. Dengan keuntungan yang luar biasa ini semakin banyak orang berlomba mencari beking dan membayar tinggi pihak tertentu agar perusahaan mereka bisa mendapatkan jatah kuota daging dan memperoleh surat izin impor daging dari pemerintah.

Kesimpulan
Importir  yang biasa melakukan kegiatannya di bidang perdagangan impor merasakan betapa empuknya bisnis daging impor sehingga menjadi rebutan. Keuntungan yang  didapat dari  daging beku bisa mencapai 100 persen. Dengan keuntungan yang luar biasa ini semakin banyak orang berlomba mencari beking dan membayar tinggi pihak tertentu agar perusahaan mereka bisa mendapatkan jatah kuota daging dan memperoleh surat izin impor daging dari pemerintah.
Akan tetapi Ketua Aspidi (Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia) , mengungkapkan setiap tahun pemerintah mengurangi jumlah atau volume daging impor dengan alasan pemerintah tengah melakukan swasembada daging. Tahun lalu kouta daging impor di atas 90 ribu ton tapi tahun 2013 hanya 80 ribu ton. “Kaus suap ini karena kouta  yang kecil, membuat perusahaan importir daging menjerit dan terpaksa mencari jalan lain untuk mendapatkan kouta lebih.”
Adapun urusan daging impor kata Sembiring ada di tiga kementrian yakni untuk  izin impor daging sapi harus dikeluarkan oleh kementerian teknis yaitu Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Peternakan untuk kemudian disahkan Kementerian Perdagangan dan Menko Perekonomian

Sumber:

1 komentar:

  1. Karna Di ERTIGAPOKER Sedang ada HOT PROMO loh!
    Bonus Deposit Member Baru 100.000
    Bonus Deposit 5% (klaim 1 kali / hari)
    Bonus Referral 15% (berlaku untuk selamanya
    Bonus Deposit Go-Pay 10% tanpa batas
    Bonus Deposit Pulsa 10.000 minimal deposit 200.000
    Rollingan Mingguan 0.5% (setiap hari Kamis

    ERTIGA POKER
    ERTIGA
    POKER ONLINE INDONESIA
    POKER ONLINE TERPERCAYA
    BANDAR POKER
    BANDAR POKER ONLINE
    BANDAR POKER TERBESAR
    SITUS POKER ONLINE
    POKER ONLINE


    ceritahiburandewasa

    MULUSNYA BODY ATASANKU TANTE SISKA
    KENIKMATAN BERCINTA DENGAN ISTRI TETANGGA
    CERITA SEX TERBARU JANDA MASIH HOT

    BalasHapus